Rabu, 09 Mei 2018

Si Kurus Yang Gemulai

creatived by Desry Praharani.



 "Si peot.. Si peot.. Makannya yang banyak biar gendut,  biar sehat". Seru Avi anak tetangga sebelah rumah Ani.

"Iyah..iih.. Kamu gendutan napa, kurus melulu,  kayak anak cacingan aja. Hahaha..".Timpal Nui teman dekat Avi sambil meledek Ani.

Biarin saya peot juga,  yang penting sehat. Weeee... ", balas Ani yang sedang bermain dengan kucingnya dihalaman rumah.

Ani yang terlahir sejak kecil bertubuh kurus, selalu menjadi bahan ejekan atau sindiran orang-orang. Orangtuanya sudah pergi ke bidan bahkan ke spesialis dokter anak untuk memeriksakan kondisi Ani. Tapi semua hasilnya nihil, sudah diberikan berbagai vitamin dan suplemen, tetapi tubuhnya tetap sama kurus. Jawaban dari dokter spesial anak yang membuat orangtuanya tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi Ani yaitu "kondisi Ani sehat tidak ada masalah, mungkin postur tubuh Ani karena Gen keturunan salah satu dari orangtuanya." memang ibunya Ani pun bertubuh kurus, berbeda dengan postur tubuh ayahnya yang termasuk ideal/berisi.

****

1..2..3.. Jingjit...
1..2..3...kesamping
1..2..3.. Lekukan tangan..
Terdengar suara Ani dari kamarnya.

Ternyata Ani sedang menari jaipong, mencontoh gerakan dari layar laptop milik ayahnya.

"Ani.. Sedang apa?" sapa ibu dibalik pintu kamar Ani.

Ani kaget, dan spontan langsung berhenti menari, ketika mendengar suara ibunya yang sudah berdiri di balik pintu kamarnya.
"Eehh.. Ibu.. Hehe.. Engga bu..lagi iseng aja."Jawab Ani sambil mematikan layar laptop milik ayahnya.

Lalu ibu Ani masuk dan duduk ditempat tidur Ani.
"Gerakan menari Ani bagus, terlihat lentur saat menggerakan tangan,
Ani suka menari jaipong?"
Tanya ibu Ani.

"Hhmm...Iya bu..ani suka menari jaipong, semenjak Ani lihat tari jaipong di Balai Desa minggu lalu.

"Kalau Ani suka menari jaipong, nanti ibu ajarkan bagaimana menari jaipong yang benar, dulu sewaktu ibu masih remaja ibu sering naik panggung untuk menari jaipong."

Benarkah ibu..?  "Senyum sumringah Ani kepada Ibunya.

"Iya sayang..". balas Ibu Ani.

"Terima kasih ibu." Anipun memeluk ibunya sambil tersenyum gembira.

****

Hei.. Hei..lihat bukannya itu si peot ya, yang menari jaipong di atas panggung? "Seru teman Avi, sambil jarinya menunjuk ke arah panggung "

"Iyah si peot sepertinya," jawab teman Nui yang terheran-heran.

Anipun menari jaipong diatas panggung dengan gemulai.
Tepuk tangan gemuruh dibawah panggung terdengar sangat ramai.
Acara kemerdekaan RI di desa tempat Ani sangat meriah.

****

"Aniiiii..tunggu." Panggil Avi sambil belari mengejar Ani yang sedang perjalanan pulang kerumahnya.

"Iyah vi... ?"Jawab Ani heran.

"Tarian kamu diatas panggung tadi bagus sekali,  ga nyangka kamu bisa menari jaipong, siapa yang ajarin? "Seru Avi memuji Ani.

"Ooh..itu..Hehe.. Aahh.. Ibu saya yang ngajarin. "Jawab Ani sambil melipat kain selendangnya.

Wah.. Hebat sekali, boleh tidak kami belajar menari jaipong bersama ibumu?"seru Nui.

"Boleh kalau kalian mau, besok datang saja kerumahku ya sepulang sekolah". Balas Ani sambil berbelok pulang menuju  rumahnya.

"Baiklah Ani.. Terima kasih ya.." jawab Avi dan Nui dengan gembira sambil melambaikan tangan kepada Ani.

****

Ani dan teman-temannya belajar menari jaipong bersama Ibu Ani dirumahnya. Postur tubuh Ani yang kurus sudah tidak menjadi bahan ejekan teman-temannya lagi, dan kini mereka menjadi sahabat dekat, saling memotivasi dan membantu dalam kegiatan apapun.


****

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal Pekan 8 _ Tahap Kupu-Kupu

  MasyaAllah Alhamdulillah sudah masuk ke jurnal pekan 8, pekan terakhir di tahap kupu-kupu. Walaupun di tahap ini, godaan banyak sekali. Ra...