"Si peot.. Si peot.. Makannya yang banyak biar
gendut, biar sehat". Seru Avi anak tetangga sebelah rumah Ani.
"Iyah..iih.. Kamu gendutan napa, kurus
melulu, kayak anak cacingan aja. Hahaha..".Timpal Nui teman dekat
Avi sambil meledek Ani.
Biarin saya peot juga, yang penting sehat.
Weeee... ", balas Ani yang sedang bermain dengan kucingnya dihalaman
rumah.
Ani yang terlahir sejak kecil bertubuh kurus, selalu
menjadi bahan ejekan atau sindiran orang-orang. Orangtuanya sudah pergi ke
bidan bahkan ke spesialis dokter anak untuk memeriksakan kondisi Ani. Tapi
semua hasilnya nihil, sudah diberikan berbagai vitamin dan suplemen, tetapi
tubuhnya tetap sama kurus. Jawaban dari dokter spesial anak yang membuat
orangtuanya tidak terlalu mengkhawatirkan kondisi Ani yaitu "kondisi Ani
sehat tidak ada masalah, mungkin postur tubuh Ani karena Gen keturunan salah
satu dari orangtuanya." memang ibunya Ani pun bertubuh kurus, berbeda
dengan postur tubuh ayahnya yang termasuk ideal/berisi.
****
1..2..3.. Jingjit...
1..2..3...kesamping
1..2..3.. Lekukan tangan..
Terdengar suara Ani dari kamarnya.
Ternyata Ani sedang menari jaipong, mencontoh
gerakan dari layar laptop milik ayahnya.
"Ani.. Sedang apa?" sapa ibu dibalik pintu
kamar Ani.
Ani kaget, dan spontan langsung berhenti menari,
ketika mendengar suara ibunya yang sudah berdiri di balik pintu kamarnya.
"Eehh.. Ibu.. Hehe.. Engga bu..lagi iseng
aja."Jawab Ani sambil mematikan layar laptop milik ayahnya.
Lalu ibu Ani masuk dan duduk ditempat tidur Ani.
"Gerakan menari Ani bagus, terlihat lentur saat
menggerakan tangan,
Ani suka menari jaipong?"
Tanya ibu Ani.
"Hhmm...Iya bu..ani suka menari jaipong,
semenjak Ani lihat tari jaipong di Balai Desa minggu lalu.
"Kalau Ani suka menari jaipong, nanti ibu
ajarkan bagaimana menari jaipong yang benar, dulu sewaktu ibu masih remaja ibu
sering naik panggung untuk menari jaipong."
Benarkah ibu..? "Senyum sumringah Ani
kepada Ibunya.
"Iya sayang..". balas Ibu Ani.
"Terima kasih ibu." Anipun memeluk ibunya
sambil tersenyum gembira.
****
Hei.. Hei..lihat bukannya itu si peot ya, yang
menari jaipong di atas panggung? "Seru teman Avi, sambil jarinya menunjuk
ke arah panggung "
"Iyah si peot sepertinya," jawab teman Nui
yang terheran-heran.
Anipun menari jaipong diatas panggung dengan
gemulai.
Tepuk tangan gemuruh dibawah panggung terdengar
sangat ramai.
Acara kemerdekaan RI di desa tempat Ani sangat
meriah.
****
"Aniiiii..tunggu." Panggil Avi sambil
belari mengejar Ani yang sedang perjalanan pulang kerumahnya.
"Iyah vi... ?"Jawab Ani heran.
"Tarian kamu diatas panggung tadi bagus
sekali, ga nyangka kamu bisa menari jaipong, siapa yang ajarin?
"Seru Avi memuji Ani.
"Ooh..itu..Hehe.. Aahh.. Ibu saya yang
ngajarin. "Jawab Ani sambil melipat kain selendangnya.
Wah.. Hebat sekali, boleh tidak kami belajar menari
jaipong bersama ibumu?"seru Nui.
"Boleh kalau kalian mau, besok datang saja
kerumahku ya sepulang sekolah". Balas Ani sambil berbelok pulang
menuju rumahnya.
"Baiklah Ani.. Terima kasih ya.." jawab
Avi dan Nui dengan gembira sambil melambaikan tangan kepada Ani.
****
Ani dan teman-temannya belajar menari jaipong
bersama Ibu Ani dirumahnya. Postur tubuh Ani yang kurus sudah tidak menjadi
bahan ejekan teman-temannya lagi, dan kini mereka menjadi sahabat dekat, saling
memotivasi dan membantu dalam kegiatan apapun.
****
Tidak ada komentar:
Posting Komentar