Minggu, 30 Desember 2018

MENUTUP AURAT


Oleh Desry Praharani



Menutup aurat merupakan kewajiban untuk semua wanita Muslimah (beragama islam).
Suatu kewajiban yang jika dilaksanakan mendapatkan pahala dan jika tidak melaksanakannya maka akan mendapatkan dosa.
Wanita diwajibkan menutup aurat ketika Ia sudah baligh (haid). Tetapi alangkah baiknya semenjak kecil dibiasakan untuk berhijab agar kelak besar sudah terbiasa dengan menutup auratnya.

Seperti dikutip dari buku Fiqih Sunnah oleh Sayyid Sabiq dengan Bab Menutup Aurat.

Berdasarkan firman Allah swt. "Wahai anak cucu Adam! Pakailah pakaianmu yang bagus pada setiap (memasuki) masjid... ." (Al-A'raf: [7] :31).

Pakaian yang indah adalah pakaian yang menutupi aurat. "Di setiap (memasuki) mesjid"
Maksudnya setiap kalian hendak mengerjakan shalat ".
Jadi, maksud ayat itu adalah "tutupilah aurat kalian hendak mengerjakan shalat", Salaman Ibnu, Aku bertanya. "Wahai Rasulullah Saw., bolehkah aku mengerjakan shalat dengan mengenakan satu baju? " beliau menjawab,

"Ya kancingilah bajumu itu meskipun dengan duri."

Bagian aurat wanita adalah semua bagian tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Yang merupakan wajib ditutup oleh setiap wanita muslimah.
Allah swt berfirman,
"... dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat.... " (An-Nur [24] :31).

Maksud dari ayat tersebut, "janganlah mereka menampakkan bagian tubuh tempat perhiasan menampakkan bagian tubuh tempat perhiasan mereka kecuali wajah dan kedua telapak tangan."

Penafsiran ini sesuai dengan hadist sahih riwayat Ibnu Abbas, Ibnu Umar, dan Aisyah bahwa saw bersabda.

"Allah tidak menerima shalat wanita yang sudah baligh yang tidak mengenakan kerudung."

Ummu salaman berkata, "Aku pernah bertanya kepada Nabi saw.," bolehkah seorang wanita mengerjakan shalat dengan mengenakan baju panjang dan kerudung Tanpa mengenakan kain? " beliau menjawab.
"Ya, apabila baju panjang itu menutupi bagian atas kedua telapak kakinya."

Dari kutipan buku Fiqih Sunnah diatas kita dapat simpulkan bahwa menutup aurat bagi wanita Muslimah sangatlah dianjurkan. Karena aurat wanita merupakan perhiasan yang harus dijaga.

Islam sangat memuliakan dan menjaga wanita dengan sangat baik. Agar Ia terlindungi dari hal-hal buruk yang dapat mengganggunya. Selain itu, berpakaian sesuai syariat islam merupakan sebagai penanda agar wanita muslimah mudah dikenali.

Daftar Pustaka

Sabiq, S. 2013. Fiqih Sunnah. Jakarta:Penerbit Pena.

#KnightWriter
#WriterForIndonesia

Senin, 17 Desember 2018

Menulis Menyehatkan Jiwa

By Desry Sakura

Bismillah..

Dikutip dari
http://ayananya.blogspot.com/2016/11/tugas-resume-film-talim-dr-aisyah.html?m=1 "

Secara psikologi bahwa komunikasi yang dilakukan laki-laki dan wanita itu berbeda. Laki-laki membutuhkan 7.000 kata perhari sedangkan wanita 20.000 kata perhari". Wajar mungkin jika wanita dibilang cerewetπŸ˜…
Tapi utk saya pribadi mungkin kebalikannya kali yah😏

Saya tergolong tidak banyak ngobrol kalaupun mengobrol hanya kpda orang tertentu saja. Lalu bgaimana cara agar 20.000 kata tersebut tersalurkan?
Yaitu dngan cara menuliskan semua yang ada dihati&pikiran saya melalui sebuah Tulisan.
Wajar tenyata sejak kecil saya rajin menulis DiaryπŸ˜…
kalau dikumpulkan mungkin ada Diary ketika SD,SMP,SMA,& kuliah.
Dan saat ini, saya jadikan menulis itu sebuah kebutuhan untuk pribadi saya.
Jika tidak melakukan hal demikian,
Maka saya akan merasakan sakit kepala bahkan bisa jadi saya jatuh sakit.
Naudzubillah.
Saya sebagai seorang ibu harus selalu sehat/menjaga stamina sendiri,
Karena ada anak yg membutuhkan saya untuk selalu menemani & menjaganya selama 24 jam.
Itulah salah satu Tips dari saya bagi teman-teman yang memiliki karakter pendiam/tidak mudah untuk bercerita kepada orang lain, maka untuk mengeluarkan 20.000 kata perharinya tersebut cobalah untuk menyalurkannya ke hal yang lebih positif atau kalau perlu punya Diary itu jadi sesuatu yang wajib.

Selamat mencoba.

Tapi jangan jadikan kebutuhan 20.000 kata perhari tersebut untuk bergosip/julid ya, yang ada nanti tidak menyehatkan jiwa dan pikiran tapi menambah penyakit lainnya.
Naudzubillah..


#SatuHariSatuTulisan
#MenulisUntukKesehatanJiwa
#Odop30day

Minggu, 16 Desember 2018

Sering-seringlah melihat ke bawah.

By Desry Sakura

manusia pada hakikatnya terkadang ingin hidup seperti orang lain. Mengikuti pila hidup orang lain yang menjadi panutannya. Tetapi, pada akhirnya tetap saja kita tidak dapat mengikuti orang lain 100%.
Kenapa demikian?
Karena manusia itu diciptakan berbeda-beda, fisik berbeda, rezeki, jodoh, hingga takdir pun berbeda.

Bersyukur dengan semua yang Allah berikan itu lebih indah. Selain itu, sering-seringlah melihat ke bawah. Karena masih banyak orang yang tidak seberuntung kita. Yang serba kerkurangan, dari segi fisik, harta dan sebangainya. Tetapi, ikutilah cara mereka yang selalu tegar dan semangat untuk menjalani hidupnya walau serba terbatas.

Tulisan ini saya buat sebagai alarm/pengingat diri saya sendiri.
Mudah-mudahan dapet bermanfaat untuk orang lain juga.

Mengeluh bukan jalan keluar dari permasalahan tetapi justru membuat diri semakin terperangkap dengan kegalauan serta kufur nikmat.
Naudzubillah.

Berusaha untuk menoleh ke kanan ke kiri, atas dan bawah untuk mempelajari lingkungan sekitar yang memiliki kehidupan masing-masing, sebagai pelajaran bagi diri kita untuk dapat mengambil hikmah dari segala kejadian/peristiwa.

Ahh..  dunia ini terkandang indah, terkadang sulit ditebak, bahkan buruk.
Hal tersebut tergantung cara kita memamdangnya.

Sekianlah cerita saya hari ini.
Bismillah..
Meraih pahala setiap harinya 😊πŸ’ͺ🏻😍

#SatuHariSatuTulisan
#MenulisUntukKesehatanJiwa
#Odop30Day



Jumat, 14 Desember 2018

IKRAR 2019 "MENJADI PENULIS BUKU"

By Desry Sakura

Join di KMO Batch 15
Wahh seru juga. 
Dan tantangan tugas pertama adalah membuat ikrar untuk diri sendiri.
Awalnya saya malu dan ga pede karena harus di posting di facebook.
Tapi..
Bismillah.. semoga dengan ikrar ini, Allah memudahkan jalan untuk saya menuju cita-cita saya ini.
Aamiin..


(Tugas artikel dan ikrar KMO)

Kenapa harus menulis?

Karena dengan menulis dapat menyehatkan jiwa, apalagi jika yang memiliki kepribadian lebih suka mengungkapkan segala pikiran dan perasaannya dalam bentuk tulisan.
Menulis juga ibarat kita sedang mengukir sebuah kenangan kita untuk masa depan.
Mungkin saja raga ini sudah menghilang di dunia, tetapi tulisan dan karya kita akan selalu hidup dan dikenang.
Menulis sesuatu yang baik yang dapat mendatangkan sebuah pahala walaupun kita sudah mati. Menjadi amal jariyah kelak jika raga sudah tidak dapat melakukan amalan di dunia.
Tetapi jika kita menulis sesuatu yang buruk maka yang akan datang dan kekal adalah menjadi dosa jariyah yang akan terus mengalir walaupun raga sudah mati. Naudzubillah.
Jadikan menulis untuk ibadah dan menebarkan kebermanfaatan untuk semuanya. Aamiin.

#KMOBatch15
#NarasiLiterasiNegeri
#IndonesiaMenulis
#KMOClub
#BuatSejarahSendiri




Kamis, 13 Desember 2018

Alasan Dibalik Menulis

By Desry Sakura


Kenapa harus menulis?

Menurut saya mengapa saya pada akhirnya saya memilih untuk menulis tentunya menulis buku yang fokus di genre Kisah Inspiratif.

Berawal dari kebiasaanku yang suka menulis diary sejak SD, lalu memiliki kepribadian yang lebih menyukai mengungkapkan perasaan dan pemikiran dalam bentuk tulisan.

Selain itu, pernah memiliki cita-cita semenjak kuliah ingin menjadi penulis. Karena ketika saya duduk dibangku kuliah, saya lebih suka berada di toko buku lalu membeli buku-buku yang membuat saya agar terus bangkit dan termotivasi untuk menjalani hidup walaupun saya tidak seperti yang lain, saya tidak pintar hanya memiliki otak rata-rata, dan kemampuan seadanya. Tapi saya ingin terus maju dan bangkit untuk menggapai cita-cita saya kelak dimasa depan. Serta membahagiakan kedua orangtua.
Untuk itu saya lebih tertarik dan sangat menyukai hingga mengoleksi buku-buku motivasi. Beberapa beli buku novel yang tentunya kebanyakan adalah novel yang mengandung motivasi serta inspiratif.

Kini, saya ingin mewujudkan cita-cita saya yang dulu ingin menjadi guru/pengajar dan penulis buku.
Karena saya sudah berkeluarga dan dan memiliki anak. Saya ingin menggali potensi saya di dalam rumah, untuk menulis buku dan belajar bersama teman-teman online lainnya yang memiliki potensi yang sama yaitu dibidang menulis.




Selasa, 11 Desember 2018

Ternyata., Kau Sudah Besar Nak!

By Desry Sakura


Perasaan yang tiba-tiba tersadar bawah ternyata anak sudah besar. Ia bukan lagi bayi yang harus ditimang-timang, yang harus segalanya serba hati-hati.

"Umi, aku kan udah besar, udah tinggi. " sshutnya membuatku tersadar dalam lamunan. Ketika akan memakaikan Ia baju.

"Oh iya sayang. Silahkan pakai baju sendiri ya. Dede udah besar, udah pintar. " balasku sambil melemparkan senyum kepadanya sambil memperhatikan Ia berpakaian.

"Lihat umi, dede sudah bisa pakai baju dan celana sendiri." Sahutnya kembali sambil mengambil sisir dan menuju cermin.

Ternyata waktu begitu sangat cepat, sudah 3 tahun 10 bulan kamu berada di dunia ini nak. Berada dalam dekapan umi sepanjang waktu. Tak terasa ternyata kamu sudah besar dan akan masuk sekolah.
Ada rindu yang berkecambuk dalam dada, nak kenapa kau begitu cepat besarnya?
Saat ini mungkin kau masih mau umi cium dan peluk, suatu saat nanti kau akan malu dengan itu semua, karena merasa sudah besar. Ingin memiliki privasinyang tidak ingin diganggu.

Ah.. rasanya ko jadi sedih yah. Semoga kau tetap mau di cium dan peluk umi ya, walaupun sudah besar.
Dan umi berharap, kau mau menceritakan semua perasaan dan masalahmu kepada umi. Agar umi bisa bantu untuk menyelesaikan dan memberikan bimbingan untukmu.
Jadikan umi ini sahabat dekat yang asyik diajak ngobrol olehmu.
Umi akan berusaha menjadi umi yang dapat membuatmu senyaman mungkin.

Sehat selalu ya nak.. 😘
Semangat menuju ke Jannah-Nya bersama-sama. Aamiin.





#SatuHariSatuTulisan
#MenulisUntukKesehatanJiwa
#OdopChallange30day

DAFTAR SEKOLAH TK A BANDUNG

Kemarin, kami pergi ke sekolah TK AL Jannah di jalan Denki-Bandung untuk bertanya mengenai pendaftaran masuk sekolah dan beserta persyaratan sampai biaya masuknya.
Pagi harinya bangun tidur Ia langsung bersemangat untuk pergi ke sekolah ingin segera ke sekolah.
Ketika sampai ke sekolah, sempat khawatir apakah Ia akan minta pulang lagi atau sembunyi malu. Karena ketika pertama kali ke sekolah ini beberapa bulan lalu, Ia sempat malu, takut dan tidak suka dengan sekolah.
Tetapi, masyaAllah kemarin Ia sangat bahagia dan bersemangat, main lari-larian hingga tidak mau untuk pulang. Menyapa guru-guru disana dan memberikan senyum tanpa rasa malu atau takut.
Kami merasa takjub dengan perubahan Ia saat itu.
Bersyukur jika Ia memang merasa betah dan senang dengan sekolahnya tersebut. Semoga tahun depan Ia betah dan senang belajar di sana.





Sekolahnya bagus, fasilitasnyapun lengkap. Selain itu, guru-gurunya sudah profesional dan sesuai dengan ahlinya.
Sekolah tersebut sudah terakreditasi A.
Untuk biaya cukup, tidak terlalu mahal untuk ukuran fasilitas yang tersedia.


#SatuHariSatuTulisan
#MenulisUntukKesehatanJiwa
#OdopChallange30Day

Minggu, 09 Desember 2018

Memori Enam Tahun Lalu

By Desry Sakura


Enam tahun lalu, aku tertunduk, memandang disekeliling sekitar, banyak orang yang berlalu lalang. Sibuk dengan masing-masing. Sesekali mereka menoleh ke arahku, lalu menebarkan senyum kepadaku.
Gugup, canggung seperti menjadi pusat perhatian membuatku merasa kurang nyaman.
Mungkin ini hanya sebuah hayalanku saja, terlalu cepat rasanya aku merasakan posisi ini, tapi benarkah?
Mimipikah?
Akankah cerita kesendirianku akan berakhir.

Syah!
Bersorak..
Bertepuk tangan..
Suara ramai terdengar ramai dan meriah dari arah luar depan rumah.

Ada apa gerangan?
Aku bertanya-tanya..
Semua yang menemaniku tersenyum padaku.
Akupun segera dituntun untuk menuju kearah suara ramai tersebut.

Seriuskah ini,
Aku harus keluar..?

Ahh rasanya aku benar-benar tidak Sanggup.. malu dan.. merasa seperti bukan diriku.

Lalu akupun duduk disebelah seorang yang berpakaian serba hitam dengan jas dan celana hitam, berkopeah hitam dengan motif sedikit ada bordil batik, lalu memakai dasi.
Memberikan senyum ke arahku.

Kau, kang..
Real-kah?

Lalu akupun menandatangi sebuah buku kecil dan lembaran kertas.

Depanku terlihat bapak yang berjas hitam dengan kopeah hitam.
Ahh.. pak..
Putrimu ini harus belajar
Ya belajar mengarungi bahtera kehidupan.
Terima kasih selama ini,
Semoga sehat selalu pak.

Terlihat berdiri samping bapa ada, mamah yang sedang memperhatikan kami.

Ah.. mah.. putrimu ini harus banyak belajar, kini sudah tak sendiri lagi.
Terima kasih banyak mah, sehat selalu.

Hari itu, statusku bukan lagi seorang jomblo atau single, kini aku sudah menjadi seorang istri dari pria yang duduk disebelahku. Yang aku pilih dia menjadi suami, imam dan ayah untuk Anakku kelak.

Tak terasa peristiwa itu sudah terjadi enam tahun yang lalu, rasanya begitu sangat singkat, tak terasa sudah ada Putri kecil berusia 3, 5 tahun yang sudah melengkapi kehidupan kami.
Alhamdulillah.. menikmati semuanya dengan baik, suka duka dihadapi. Segalanya adalah skenario dari Allah SWT, yang harus dijalani oleh kami. Semoga kami dapat menuju ke Jannah-Mu. Aamiin.

Jumat, 07 Desember 2018

Rumah Nenek Kakek

By Desry Sakura


Liburan sekolah telah tiba, Rara sangat bahagia menyambut liburannya. Karena liburan kali ini Rara akan pergi ke kampung halaman, untuk berkunjung ke rumah nenek kakeknya.
Esok harinya Rara bangun sangat pagi, untuk segera bergegas menyiapkan keperluan yang akan dibawa ke kmaoung halaman. Rara membayangkan bahwa Ia akan bermain dengan kucing-kucing milik kakek neneknya yang lucu-lucu.
"Ahh.. Aku sudah tidak sabar untuk kerumah nenek kakek bu". Sahut Rara sambil melipat pakaiannya kedalam tas koper berwarna pink bergambar little pony.

"Iya sayang, sebentar lagi kita kesana, jangan lupa bawa barang seperlunya saja ya?" Jelas Ibu sambil membuat bekal makanan untuk diperjalanan.

"Baik, bu." Jawab Rara.

Satu jam kemudian Rara, ayah dan ibu berangkat menuju kampung halaman rumah nenek-kakek.
Dalam perjalan Rara selalu bernyanyi lagu Tasya berjudul "Libur telah tiba".
Ayah hanya tersenyum melihat tingkah Rara dibangku belakang yang sedang bernyanyi tiada henti.

Tidak terasa Rara tertidur dalam perjalanan. Ibu pun membangunkan Rara.
"Rara, bangun sayang kita mau sampai". Sahut Ibu dengan lembut.
"Wooaahh.. apa bu mau sampai? Asyiikkkk". Rara bangun tidur langsung berdiri dan memandang pemandangan di luar kata.

Pemandangan hijau pesawahan adalah ciri khas kampung halaman nenek-kakek. Rasa sudah tidak sabar untuk berjumpa nenek-kakek.
Akhirnya Rara sampai didepan gerbang rumah nenek-kakek.
Nampak nenenk-kakek sudah siap menyambut Rara, didepan pintu.

Rara langsung keluar dari mobil dan berteriak dari luar.
"Assalamu'alaikum, nenek-kakek, Rara datang".

Nenek-kakekpun keluar dan menyambut Rara dengan gembira.
Mereka bersalaman dan memeluk Rara.
Rara, ibu dan ayah masuk ke dalam rumah, menyimpan barang bawaan mereka.
Rara, yang langsung bercerita tentang sekolahnya kepada nenek-kakeknya dengan semangat.
Lalu, datanglah kucing-kucing lucu menghampiri Rara.
Mereka kini sudah besar, Rarapun sangat bahagia berjumpa dengan kucing milik nenek-kakeknya yang dulu sempat Rara rawat sendiri sewaktu masih kecil.
Rarapun langsung bermain bersama kucing-kucing tersebut.

Alangkah bahagianya Rara, dapat berlibur dikampung halaman nenek-kakeknya.
Liburan yang sangat menyenangkan bagi Rara, dibandingkan berlibur ketempat lain.


#SatuHariSatuTulisan
#MenulisUntukKesehatanJiwa
#OdopChallange30Day

Kamis, 06 Desember 2018

Bolehkah anak bermain gadget?

By Desry Sakura

Menurut saya boleh-boleh saja, asal tidak berlebihan.
Apapun itu jika bersifatnya berlebihan tidak baik.
Misalnya, makan berlebihan tidak baik untuk kesehatan dan juga minum yang terlalu banyak jg tidak baik untuk lambung.
Jadi secukupnya dan seperlunya saja itu sudah baik.



Hasil foto anak


Di era digital ini, tidak mungkin jika anak tidak dikenalkan dengan gadget. Apalagi anak yang dilahirkan didunia yang sudah serba gadget.
Sebatas tau atau untuk pengetahuan menurutku tidak masalah.
Anak saya pun suka pegang handphone atau nonton video di handphone.
Tapi.. yaitu dibatasi. Tidak nonton video terlalu lama atau berlebihan. Karena tidak baik juga untuk kesehatan matanya. Selain itu, yang ditonton hanya video hasil download saja, atau memang Chanel khusus anak.
Saya membiasakan diri untuk tidak menginstal games di handphone. Selain memang saya tidak terlalu suka dengan games, jadi membuat hal tersebut pun menular kepada anak. Anak saya jadi tidak mengetahui bermain games di handphone itu seperti apa.
Untuk bermain, saya lebih mengajaknya main dengan mainannya atau bermain peran bersamanya.
Selain untuk kelenturan fisiknya dan olahraga fisik untuknya. Jadi kreatifitasnyapun diasah untuk mengaplikasikan imajinasinya sendiri untuk membuat permainannya sendiri.
Saya sebagai orang tua, hanya membantunya untuk terlibat dalam permainan yang dibuatnya. Mengikuti instruksinya sesuai dengan imajinasi yang ia pikirkan.
Dengan demikian saya sebagai orangtua dapat memantau serta lebih tau pola pikir anak dan apa yang diinginkan anak dan juga dapat mengetahui porsi yang cukup untuknya.

Dan ketika anak jenuh dengan bermainnya, Ia pasti ingin nonton Gadget. Its oke.. sebelum memberikannya saya dan anak membuat perjanjian terlebih dahulu. Apa yang akan ditonton dan berapa lama.
Selain itu, saya pun mesetting YouTube khusus konten anak-anak. Agar tampilan YouTube hanya film-film atau video khusus anak-anak. Kemudian saya berusaha memantau apa yang anak saya tonton, ketika tontonannya tidak mengandung edukasi yang baik. Saya langsung bertanya "video apa itu? Cerita tentang apa? Kalau tidak ada cerita yang baik/tidak mengandung edukasi. Saya alihkan ke video yang mengandung edukasi di dalamnya .Karena saya pun harus tetap waspada terkadang konten anak-anak tapi terkadang tidak ada edukasi baiknya. Hanya berupa konten untuk seru-seruan saja bagi si pembuat konten tersebut.
Anak sayapun mengerti jika saya sudah menanyakan hal demikian ,dan dia pun tidak memberontak.

Memang yang namanya anak jaman Now ini kita sebagai orangtua harus extra pengawasan. Karena jika salah sedikit atau salah tonton saja dapat berdampak buruk pada perilakunya .

Sebagai orangtua ,kita harus lebih Smart agar agar dapat membimbing anak-anak kita ke arah yang baik.

πŸ’ͺ🏻😍
Semangat para orangtua πŸ’



#SatuHariSatuTulisan
#MenulisUntukKesehatanJiwa
#OdopChallange30Day

Selasa, 04 Desember 2018

TEMPAT RAMAH ANAK

By Desry Sakura





Kali ini saya akan menuliskan tentang tempat ramah anak.
Maksudnya apakah tempat ramah anak..?

Berhubung dari pengalaman sendiri, karena memiliki anak yang tidak mudah berbaur atau agak pemilih.
Jadi, anak saya akan merasa betah disuatu tempt jika tmpt tersebut ramah anak.
Karristik seperti apakah tempat ranah anak.
Yang saya ketua dan saya amati khususnya bagi anak saya sendiri. Bahwa tempat ramah anak yang mendukung aktifitas anak selama ia berada ditempat itu.

1. Tempatnya memadai dan ckup untuk ruang gerak anak
2. Ada mainan anak-anak/benda menarik untuk anak mainkan.
3. Ada sudut-sudut yang membuat anak dapat bergerak dan bermain sendiri.
4. Tidak terlalu ramai atau padat.
5. Ada TV atau monitor yang dapat ditonton anak
6. Tentunya orang sekitar aman dan nyaman bagi anak.

Mungkin itu sebagian dari tempat ramah anak. Tidak perlu lengkap seperti diatas harus ada semua. Salah satu atau lebih dari satu poin diatas sudah cukup untuk disebut tempat ramah anak.
Anak kecil itu terbilang sensitif sekali, ia akan mengetahui apa yang menurutnya nyaman dan tidak nyaman baginya. Hal demikianlah yang sangat saya perhatikan untuk anak saya sendiri. Karena ketika anak saya merasa nyaman, maka dia akan betah dan tidak rewel. Tapi ketika Ia tidak betah maka Ia akan rewel.
Sampai saat ini, saya dan suami jika mengajak anak kami untuk sekedar jalan-jalan atau refreshing akhir pekan selalu menentukan dan merencanakan terlebih dahulu. Terutama tentang tempat yang akan dikunjungi apakah nyaman dan cocok untuk anak atau tidak.
Sebenarnya sih kami ingin sekali menjelajah tempat wisata di bandung yang banyak sekali😍. Tetapi tidak semua tempat wisatanya cocok untuk anak balita. Selain jarak yang jauh dari kota tempat kami tinggal. Lalu kondisi jalanan yang macet bila menjelang weekend membuat kami memutuskan untuk bermain didekat sekitar tempat tinggal kami. Tentunya tempat-tempat tersebut yang cocok untuk anak-anak. Selain itu, anak pun bisa merasa bahagia karena dapat bermain bersama ummi dan abinya.


#SatuHariSatuTulisan
#MenulisUntukKesehatanJiwa
#OdopChallange30Day

Senin, 03 Desember 2018

IBU BEKERJA

by Desry Sakura

Menjadi ibu rumah tangga "tok" di rumah, bekerja diranah domestik, mengurus anak dan mendampingi anak sehari-hari terkadang ada rasa jenuh yang menyelimuti hati dan pikiran.
Pasti hal demikian dirasakan oleh semua ibu yang bekerja diranah domestik. Seperti halnya aku pribadi yang notabennya dari awal bercita-cita menjadi wanita karir mempersiapkan untuk menjadi wanita yang bekerja di ranah publik. Tapi kenyataan sebaliknya, bekerja di ranah domestik.
Kaget, bingung dan serba salah selalu datang. Mungkin karena sejak awal tidak terlalu dibiasakan menjadi wanita dengan pekerjaan domestik sehingga banyak hal yang perlu aku pelajari dan perlu proses bertahap untuk melakukannya.
Rasa iri selalu timbul ketika melihat sebagian teman-teman bekerja diranah domestik dapat mengapresiasikan bakat dan kemampuannya untuk kepentingan umum serta tentunya punya pemasukan pribadi yang bisa dipakai untuk keperluan pribadi kapanpun dan sesuka hati.
Tapi... aku mulai menyadari bahwa menjadi ibu rumah tangga yang bekerja di ranah domestik merupakan pekerjaan yang sangat mulia, dan dibayar oleh Allah SWT langsung dengan pahala. Asal kita dapat menjalankannya penuh ikhlas dan bahagia insyaAllah hal tersebut akan terasa sangat menyenangkan. Apalagi momen tumbuh kembang anak itu sangatlah istimewa dan singkat sehingga dengan full mom kita dapat fokus dan mengamati dengan detail setiap tumbuh kembang anak secara detail.
Mungkin itu merupakan keuntungan jika sebagai ibu yang bekerja di ranah domestik.
Pada hakekatnya semua ibu ingin selalu mendampingi anak-anaknya setiap saat. Hanya karena tiap wanita/ibu beda-beda kondisi, keperluan serta kebutuhannya, sehingga banyak pula ibu yang bekerja di ranah publik karena dengan alasan tertentu.
Hal itu pun tidak membuat seorang ibu kehilangan waktu dengan anak-anaknya.
Seperti halnya diungkapkan oleh Ibu Septi Founder IIP, bahwa semua ibu itu adalah ibu bekerja, hanya beda ranah saja, yang satu memilih bekerja di ranah publik dan satunya memilih bekerja di ranah domestik. Dua-duanya sama-sama membanggakan, sama-sama bisa produktif dan sama-sama harus menjalankan perannya dengan sungguh-sungguh.
Baik ibu bekerja diranah domestik maupun publik, tetap Ibu adalah Ibu bagi anak-anaknya. Istri bagi suaminya.

Semangat dan sehat selalu para ibu semuanya 😘πŸ’ͺ🏻😍






#SatuHariSatuTulisan
#MenulisUntukKesehatanJiwa
#ODOPChallange30Day

Minggu, 02 Desember 2018

DILEMA KETIKA MEMILIH BISNIS ATAU MENULIS

By Desry Sakura


Dua hal yang mungkin sangat membingungkan bagiku ketika harus memilih jalan lain. Tiga tahun berkecimpung di dunia bisnis online, membuat hatiku selalu merasa ada hal yang kurang atau bisa dikatakan tidak menemukan chemistrynya atau "klik" ketika menjalankannya.
Sampai aku mencoba untuk mengganti-ganti produk untuk yang aku jual. Tapi tetap masih ada yang mengganjal dalam hati.
Apa sebenarnya yang ingin aku lakukan? Apa sebenarnya yang sedang aku cari?
Sampai aku berani untuk membuka agen dari produk yang aku jual.
Tapi tetap ada yang belum membuat hatiku "klik" saat menjalankannya.
Hal tersebut selalu menari-nari diatas ke kepalaku, membuat aku selalu berpikir setiap malam.
Bahkan aku selalu berdo'a kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk dan jalan apa yang harus aku lakukan dan kerjakan, sesuka yang aku inginkan/cocok.
Aku seperti anak yang sedang mencari identitas diri, siapa aku? Apa yang akan aku lakukan? Apa yang bisa aku berikan untuk orang lain? Dan pertanyaan-pertanyaan lainnya yang memenuhi benakku.

Akhirnya aku dipertemukan dengan seseorang yang membuat aku menjadi berbelok arah, mengenal dunia literasi, mencoba hal baru. Akupun mencoba untuk terjun di dunia literasi, mencoba mengingat kembali memory tentang materi saat kuliah dulu.

Alhamdulillah.. aku merasa berbinar dan bahagia ketika menjalankannya. Dapat menulis bebas apa yang selama ini aku ingin ungkapkan. Selain itu, akupun mengikuti project-project menulis Naskah buku antologi. Alhamdulillah berawal dari bulan Mei- desember 2018 saya sudah mengikuti 11 project buku antologi, 9 project mengikuti sebagai anggota kontributor, 3 project lagi memegang amanah untuk memegang kelas menulis yaitu Kelas Literasi dan sebagai PJ (penanggung jawab) project-project di Kelas Literasi.
Alhamdulillah sampai saat ini aku bahagia dan tidak ada lagi keganjalan saat menjalankannya.
Mungkin inilah yang selama ini aku cari dan yang Allah SWT tunjukan untukku.
Memang dari segi "uang " tidak sebesar untungnya ketika berjualan online. Tapi, ada esensi lain yang membuat aku merasa semangat dan bangkit lagi.
Walaupun memang terkadang masih ada rasa ingin berjualan online kembali ketika melihat orang lain dapat keuntungan besar ketika berjualan, tapi... harus ingat bahwa rezeki tiap orang sudah ada takarannya masing-masing. Mau aku berjualan atau mau kerja ataupun yang lainnya jika memang rezeki aku segini... Yaa segini aja..
Alhamdulillah.. Allah selalu mencukupi aku setiap saat. Mungkin tinggal akunya aja yang harus selalu bersyukur dan tidak kufur nikmat.
Bismillah.. semoga jalan yang aku jalani ini bisa membuahkan hasil, bercita-cita ingin mempunyai karya yang bermanfaat untuk orang lain, menjadi ladang amal jariyah untuk menuliskan cerita-cerita yang membuat motivasi & inspirasi banyak orang lain. Aamiin.
Selain itu, ingin menjadi orang yang dikenal karna karyanya bukan aku yang biasa-biasa aja tanpa memiliki apapun.
Cita-cita lainnya yaitu, ingin karya yang aku tulis bisa di filmkan dilayar lebar atau layar tv.
Semoga Ya Allah. .aamiin.  πŸ˜πŸ™πŸ»

NB:
Mungkin setiap orang memiliki pandangan dan perasaan yang berbeda. Aku menyukai berjualan tapi disisi lain aku ingin mempunyai karya yang dapat menjadi bagian dari identitasku, dan dapat menjadi ladang amalku.
Semoga bisa mewujudkan impianku lewat sebuah tulisan. Aamiin πŸ˜πŸ™πŸ»πŸ€—

Jadi, kesimpulannya aku dapat tetap menjalan bisnis dengan menjual produk karya sendiri. πŸ˜πŸ’• aamiin Yaa Allah semoga dilancarkan semuanya.




#MenulisUntukKesehatanJiwa
#SehariSatuTulisan
#OdopChallange30Day

Sabtu, 01 Desember 2018

DILEMA EMAK KETIKA ANAK AKAN MASUK SEKOLAH

By Desry Sakura


Pernah ga sih para emak-emak mengalami dilema ketika anak akan sekolah?
Pasti semuanya rata-rata merasakan dilema ketika anak akan masuk sekolah, dari mulai dilema memilih sekolah yang cocok, lingkungan yang cocok, jarak rumah dari sekolah, sampai ke biaya yang cocok πŸ˜… (ini sih yang penting juga!).
Nah.. sekarang ini saya juga lagi dilema..
Tahun depan Sakura akan masuk sekolah TK A. alhamdulillah sekolah sudah ada yang cocok, dari kualitas akreditasi yang sudah A, kurikulum lebih basic islam, jarak yang searah dengan tempat kerja suami, dan biaya yang insyaAllah ada rezekinya.
Sempat belum percaya, bahwa anak sudah mau sekolah lagi aja, rasanya masih kecil masih suka digendong-gendong, tapi ternyata anak sudah beranjak besar dan memulai untuk belajar ilmu baru dan lingkungan baru.

Suka ada rasa cemburu atau khawatir, nanti gimana Yaa kalau sekolah? Nanti gimana kalau udah punya teman-teman, lupa sama umminya ga yah?
Sempat terpikir seperti itu, karena Sakura cenderung anak rumahan dan jarang bergaul, sehari-harinya nempel sama umminya terus.

Bismillah mudah-mudahan Sakura bisa beradaptasi dengan baik, dapat teman-teman yang baik-baik&soleh/solehah. Aamiin
Kini Sakura sudah mulai  merasa diri sudah besar, sehingga segala sesuatu ingin dilakukan sendiri, dari pakai baju, celana, mandi, makan hingga yang lainnya.
MAsyaAllah,, Sakura bayi lucu kini sudah besar.. semoga selalu sehat ya nak, jadi anak solehah, berakhlak mulia. Aamiin.

#MenulisUntukKesehatanJiwa
#SehariSatuTulisan
#OdopChallange30Day


Jurnal Pekan 8 _ Tahap Kupu-Kupu

  MasyaAllah Alhamdulillah sudah masuk ke jurnal pekan 8, pekan terakhir di tahap kupu-kupu. Walaupun di tahap ini, godaan banyak sekali. Ra...