Rabu, 16 Januari 2019

Bagaimana Menerima Sisi Negatif Dari Pasangan?

Oleh Desry Sakura




Beberapa hari yang lalu saya dikejutkan dengan chat WA dari teman saya, dengan berbagai pertanyaan yang mungkin kerap kali seorang wanita pernah merasakannya.
Saya pribadi biasanya menjawab sebuah teori sesuai sisi agama & sisi psikologi yang saya ketahui.

Lalu saya jelaskan sesuai dengan pengalaman saya sendiri. Agar teman sayapun bisa melihat dari sisi *real* bukan dari hanya sebatas teori saja.
Karena teori itu mudah, sedangkan praktek itu sulit.

Ini dia beberapa percakapan sekaligus pertanyaan dari teman saya tersebut.
Saya tidak sebutkan nama teman saya. Hanya pakai anonim saja.

Keterangan:
T = Teman
S = Saya

(T): Menurut Al-Qur'an dan hadist tentang jodoh "Perempuan yang baik akan dipertemukan dengan laki-laki yang baik, dan begitu sebaliknya"
benar begitu ?

(S): Iyah benar.
Kalaupun ternyata salah satunya tidak baik, berarti termasuk sebuah ujian/ladang amal untuk pasangannya & bersabar serta berusaha untuk menjadi lebih baik untuk dirinya & bisa diikuti untuk pasangannya tersebut.


(T) : Aku mungkin sekarang ada di posisi dimana baik menurut manusia ya, sedangkan pasangan aku mungkin punya masa lalu yg tidak baik. Aku berpikir apa aku salah memilihnya?
Apa ini ujian?
Apa memang dia jodoh aku?
Ap aku terlalu terburu2 membuka hati aku?
 Sampe sekarang belum ketemu jawabannya.

(S): Semua orang punya masa lalu, baik yg buruk/pait.
Tetapi setiap manusia ada proses untuk berubah.
Kita fokus pada perubahannya saat ini.

Kita coba telusuri.
Bagaimana kalau kita yang punya masa lalu tersebut?
Ketika di masa depannya, pasti  menginginkan pasangan yang baik, yang nantinya dapat membuat hidup lebih semangat untuk proses perubahan ke arah yang lebih baik dari sebelumnya.


(T): Bagaimana cara menerima kekurangan pasangan? Aku tau aku pun tidak sempurna.

(S): Lihat diri sendiri yang ga sempurna yang masih banyak kekurangan, karena ga semua orang bisa/mau menerima kekurangan diri kita sndiri.
Tetapi yang menjadi pasangan kita yang mau menerima kekurangan diri kita.
Lalu kita juga harus seperti itu.
Fokuskan pada sisi positifnya/baiknya. Karena kalau hanya melihat dari sisi negatifnya terus, maka hidup rumah tangga tidak akan harmonis.
Jadikan sisi negatifnya adalah peluang untuk kita tutupi/kita lengkapi dengan kelebihan kita.


(T): Tapi aku ngerasa hati aku yakin aja sama yg sekarang, tapi kadang suka ada pertanyaan-pertanyaan  sperti itu? 😂

(S): Itu nama godaan/bisikan Syetan. 😅
Kalau ternyata jawaban atas doamu malah semakin yakin. why not?
Bismillah.. biar Allah yg menuntut jalanmu. Jika memang dia adalah jodohmu.

Saya pribadi masih terus belajar dan belajar. ☺️
Karena hidup ini tidak akan berhenti dari sebuah pembelajaran.
☺️


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Jurnal Pekan 8 _ Tahap Kupu-Kupu

  MasyaAllah Alhamdulillah sudah masuk ke jurnal pekan 8, pekan terakhir di tahap kupu-kupu. Walaupun di tahap ini, godaan banyak sekali. Ra...