Oleh Desry Sakura
Bismillah. .
Hari ini mau bahas tentang mengendalikan emosi dan belajar sabar ketika menghadapi anak tantrum.
Wah ..wah.
Bahasan ini pasti banyak digemari oleh pada ibu-ibu yang memiliki anak batita-balita ya..😁 Termasuk saya sendiri.
Yang sedang belajar menjadi ibu untuk menjadi baik dan lebih baik setiap harinya untuk ananda tercinta yang akan berusia 4 tahun.
Sebelum punya anak suka liat anak yang ngambek sama ibunya atau ayahnya. sampe jungkir-jungkiran dilantai ada juga yang sampe nangisnya kenceng bahkan sampe memukuli orangtuanya .
Waktu melihat kejadian itu dalam pikiran saya. "Ini anak nakal banget sih".
Tapi selalu salut dengan orangtuanya yang diam atau sabar menghadapi anaknya yang seperti itu .Tapi masih banyak juga yang orangtuanya juga marah-marah ketika anaknya tantrum.
Eng ing eng ..
Akhir sayapun merasakan apa yang dirasakan oleh para orangtua tersebut..
Tapi terkadang sayalah yang terbawa emosi sendiri. Pusing mendengarkan rengekna anak.. akhirnya sekeliling saya selalu mengabulkan apa yang diminta anak saya termasuk saya sendiri selalu mengabulkan keinginannya.
Lama kelamaan saya semakin khawatir dengan semua yang kami lakukan terhadapnya.
Jika hal demikian selalu dilakukan, maka akan berdampak buruk kelak dewasa. Naudzubillah..
Akhirnya sayapun belajar dan terus menggali Informasi bagaimana menghadapi ketika anak tantrum.
Tetapi pada dasarnya mungkin saya dulu yang harus bisa mengendalikan emosi saya serta selalu berpikir positif ketika anak tantrum .
Biasanya saya masih terbawa emosi atau sempat balik memarahi anak.
Tapi selama ini tips jitu yang mempan untuk anak saya adalah "Ketika anak saya mulai tantrum, saya bersikap diam tidak menanggapi rengekan anak. Lalu ketika anak mulai lelah dengan rengekannya. Saya peluk dan menidurkannya, alhamdulillah biasanya ketika dia mulai lelah dengan rengekannya dia pun tertidur pulas."
Terkadang terjadi 2 kondisi setelah bangun tidur ingat kembali dengan apa yang diminta dan terkadang setelah bangun tidur lupa dengan hal tersebut.
Jadi, trik lainnya adalah mengalihkan keinginannya tersebut ke hal lain yang mungkin lebih bermanfaat atau lebih membuatnya teredukasi.
Intinya mungkin menjadi orangtua itu harus cerdik. Cerdik mengendalikan emosi, cerdik dalam mengalihkan anak ketika anak tantrum, cerdik membuat sesuatu atau kegiatan baru yang membuat anak lebih tertarik.
Mungkin saja banyak lagi cara yang dapat dilakukan oleh para orangtua lain yang mungkin lebih banyak tips-tipsnya.
Yukss silahkan bisa sharing di kolom komentar tentang "Menghadapi Ketika Anak Tantrum" 😊👐
#seharisatutulisan
#menulisuntukkesehatanjiwa
#klip
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Jurnal Pekan 8 _ Tahap Kupu-Kupu
MasyaAllah Alhamdulillah sudah masuk ke jurnal pekan 8, pekan terakhir di tahap kupu-kupu. Walaupun di tahap ini, godaan banyak sekali. Ra...
-
By Desry Sakura Kenapa harus menulis? Menurut saya mengapa saya pada akhirnya saya memilih untuk menulis tentunya menulis buku yang fok...
-
Oleh Desry Praharani Bismillah. . Berhubung kakak mau menikah, jadi membuat seserahannya diambil alih oleh saya, mulai dari warna d...
-
Oleh Desry Sakura Menjadi penulis merupakan cita-citaku saat kuliah dulu. Berawal dari motivasi seorang narasumber ketika mengisi di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar